JAKARTA - Belum terungkapnya siapa dalang dan motif dibalik kasus pembakaran rumah wartawan Tribrata TV di Jalan Nabung Surbakti Ujung, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo pada 27 Juni 2024 lalu, yang berujung tewasnya Rico Sempurna Pasaribu dan tiga anggota keluarganya.
Membuat lintas kedeputian Kantor Staff Kepresidenan (KSP) akan mengawal dan memberikan atensi khusus atas laporan sejumlah kelompok masyarakat sipil saat ke kantor KSP, Rabu (17/07-2024).
Hal tersebut disampaikan Deputi II KSP Abetnego Panca Putra Tarigan, yang mana laporan itu sudah masuk ke Deputi V KSP yang membidangi politik dan hukum. Namun begitu, karena objeknya melibatkan wartawan dan profesi jurnalis. Maka akan ditangani kedeputian lainnya.
"Tadi kita sudah melakukan pembicaraan internal. Bahwa nantinya dalam kaitan pengawalan kasus ini akan melibatkan lintas deputi di KSP, ”ujar Abetnego.
Pihaknya juga sebagaimana lazimnya, setiap laporan masyarakat yang masuk, KSP akan melakukan telaah. Nantinya konklusi dan fakta – fakta akan disampaikan kepada Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Dijelaskannya, pihaknya sebelumnya telah menerima dan menggali sejumlah masukan. Sebab kejadian tragis tersebut, sangat mengejutkan banyak pihak dan terbilang sangat mencederai rasa keadilan masyarakat.
Seperti diketahui dan dilansir CNN Indonesia, sejumlah kelompok masyarakat sipil mengadukan kasus pembakaran rumah berujung tewasnya wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu beserta tiga anggota keluarganya di Karo, Sumatera Utara ke Istana Presiden di Jakarta.
Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Amnesty International Indonesia, dan KontraS melaporkan kasus itu ke Kantor Staf Presiden (KSP) yang berada di lingkungan Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat.
"Kami membawa kasus ini ke KSP karena kami ingin KSP mengawal proses penyidikan ini dengan baik, karena kami merasa ada indikasi, mungkin, kasusnya bisa masuk angin kalau tidak dikawal dari Jakarta, " kata perwakilan KKJ Bayu Wardhana di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (17/07/2024).
Bayu mengatakan hasil investigasi KKJ mengungkap kematian Rico berkaitan dengan berita yang ia buat. Beberapa waktu sebelum pembakaran, Rico menulis soal dugaan anggota TNI backing judi online.
Meski begitu, mereka menduga kepolisian belum kunjung memeriksa anggota TNI atas dugaan itu. Pada saat bersamaan, Panglima TNI dan Pangdam Bukit Barisan membantah dugaan anggotanya terlibat pembakaran.
"Padahal kan proses penyelidikannya masih berjalan, itu kira-kira yang sebenarnya kami merasa ini perlu dikawal, " ujarnya.
Selain mengadu ke istana, kelompok masyarakat sipil juga melapor ke Puspom TNI AD, Komnas HAM, LPSK, dan KPAI. Mereka berharap atensi lembaga pusat bisa memberi terang kasus yang menewaskan wartawan dan tiga anggota keluarganya.
"Nah, nanti kita lihat bagaimana proses lembaga-lembaga ini merespons laporan ini. Jadi kita lihat dulu situasinya, " ujarnya.
Rumah wartawan Tribrata TV Rico Sempurna Pasaribu di Karo, Sumatera Utara dibakar orang tak dikenal. Rico dan tiga anggota keluarganya meninggal dunia akibat serangan pembakaran rumah miliknya.
Polda Sumatera Utara telah menetapkan tersangka B alias Bulang sebagai tersangka. Bulang adalah otak dari pembakaran tersebut.
"Tersangka B menyuruh YST membakar, serta memberikan uang Rp130 ribu kepada RAS untuk dibelikan BBM Pertalite dan Solar yang digunakan membakar rumah korban, " ucap Kapolda Sumatera Utara Komjen Agung Setya Imam Effendi dalam keterangan tertulis, Kamis (11/07/2024).
Sementara itu, Mabes TNI memastikan Puspom AD akan menyelidiki laporan dari anak wartawan terkait dugaan keterlibatan prajurit TNI.
"Ya tentu (diusut tuntas) karena sudah ada laporan, dan dari Puspomad (Pusat Polisi Militer Angkatan Darat) pun sudah komitmen menindaklanjuti laporan tersebut, kita tunggu saja, " kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Nugraha Gumilar di Gedung Trans Media, Jakarta, Senin (15/07/2024).
(Anita Theresia Manua).